Buang Air Kecil (Kencing)
Persiapan
anak untuk buang air kecil
Yang perlu diperhatikan bahwa persiapan anak
untuk belajar buang air kecil, lebih lamban dibanding persiapan anak untuk
belajar buang air besar. Lebih gampang bagi setiap anak berapapu umurnya untuk
dipelajari buang air besar daripada diajari buang air kecil. Dan kebanyakan
anak akan dapat melakukan buang air besar sendiri, ketika anak berumur dua
tahun. Dengan catatan anak diajari bagaimana buang air besar yang baik dan anak
tidak menolak untuk diajari.
Sebagian besar anak-anak, ketika
menginjak umur dua tahun setengah, masih belum mampu mengontrol buang air
kecil, baik pada malam ataupun siang hari.
Menjaga kemih yang penuh dengan air kencing antara umur satu tahun hingga
satu setengah tahun
Sebagian besar anak-anak usia
satu tahun dan sebulan setelahnya, memiliki kemih yang tidak bisa menyimpan air
kencing. Sehingga anak akan ngompol setelah minum air ataupun makan makanan
yang banyak mengandung air.
Setelah usia tersebut. kemih si anak mulai dapat
menyimpan air kencing untuk masa yang lebih lama. Sekitar umur empat belas
bulan hingga enam belas bulan, ibu terlihat senang dan bahagia karena anaknya
terlihat kering dan tidak ngompol hingga dua jam, terlebih pada saat anak
sedang tidur. Akan tetapi fenomena ini tidak bisa dijadikan dasar dan hasil pengajaran,
akan tetapi sebagai hasil dan sempurnanya sistem pada kelenjar kemih.
Anak yang Ingin kencing dapat
memberi peringatan kepada ibunya sekitar umur delapan betas bulan
Kadang kita perhatikan anak yang
berumur mendekati dua tahun mempunyai kewaspadaan yang lebih besar pada
keinginan untuk kencing. Mereka akan mengeluarkan suara atau memperlihatkan
gerakan tertentu kepada ibunya, ketika mereka ingin kencing, khususnya mereka
yang telah diajari untuk terbiasa duduk di kloset, yang dapat melatih
konsentrasi anak
Sekitar minggu pertama pada usia
tersebut, anak akan memperlihatkan peringatannya setelah mereka basah karena
air kencing. Dan hal itu menjadikan sebagian ibu merasa latihan untuk anaknya,
tidak ada manfaatnya dan sebagian ibu yang lain menganggap anak mereka
melakukan hal itu dengan sengaja. Akan tetapi ibu tidak boleh menyerah karena
sebenarnya anak merasa nyaman dalam kondisi basah (ngompol) daripada menahan
kencing. Ibu dapat memulainya dengan mengajari tata cara buang air kecil secara
bertahap. Dan ketika ibu mendapati anak mereka tetap kering selama dua jam karena
pada saat seperti itu kita dapat melihat hal berikut:
1. Kandung kemih dapat menyimpan air seni cukup banyak,
dan pada keadaan seperti itu akan membutuhkan waktu semakin lama antara kencing
pertama dengan kencing selanjutnya.
2. Kemih akan benar benar penuh sesudah dua jam,
pada saat itu anak akan siap melakukan buang air kecil lagi secara langsung.
Pengawasan Ibu terhadap peringatan anak
Pada usia antara delapan belas
bulan hingga dua puluh bulan, anak dapat mengambarkan sesuatu kepada ibunya, atas
keinginannya untuk kencing ataupun berak. Dan Seorang ibu harus berusaha
memberikan dorongan kepada anak untuk menggunakan kalimat yang jelas, ketika
anaknya menggambarkan keinginannya untuk kencing. Anak akan mengerti dengan
sendirinya untuk kencing ketika berumur dua tahun.
Terkadang setelah anak sampai
pada keadaan ini, akan kembali melakukan kencing sendiri (ngompol) pada keadaan
tertentu misalnya: takut, malas, asyik bermain dan melakukan sebaliknya
terhadap keinginan ibu untuk menarik perhatiannya.
Tetap Kering Pada Malam Hari
Termasuk
keyakinan yang salah bahwa penyebab anak tetap kering
semalaman atau tidak mengompol adalah anak diharuskan kencing pada sore hari
atau sebelum tidur, atau dengan tidak memberikan minum kepada anak pada sore
hari.
Sebenarnya balita secara otomatis
akan merasa kehausan secara alami pada
malam hari ketika kandung kemihnya mengalami pertumbuhan dalam
volume yang cukup untuk menyimpan urinenya.
Sedang faktor yang menyebabkan
kandung kemih tidak mampu menyimpan urine dalam waktu yang lebih lama ketika
tidur bila dibandingkan ketika sadar atau bangun adalah bahwasanya ginjal akan mengeluarkan
cairan seni secara otomatis dengan volume yang lebih sedikit ketika si kecil
terlelap dalam tidurnya, sehingga urine lebih cepat mengumpul.
Dalam beberapa pengamatan diperoleh
kesimpulan bahwasanya sebagian besar balita tidak buang air kecil pada malam hari
antara umur dua tahun dan tiga tahun. Balita yang telah berusia lebih dari tiga
tahun sangat jarang mengeluarkan urine pada malam hari.
Berbagai riset dan penelitian
membuktikan bahwa anak laki-laki seringkali terlambat dalam hal ini bila
dibandingkan dengan anak perempuan, dan bahwasanya anak laki-laki yang banyak
mengalami kecemasan dan kekhawatiran seringkali terlambat bila dibandingkan
dengan anak laki-laki yang bertempramen tenang.
Dalam studi dan riset tersebut
juga memberikan kesimpulan bahwa sering mengompol pada malam hari setelah
berusia tiga tahun merupakan permasalahan yang banyak dialami anak setelah
berusia tiga tahun dalam sebagian keluarga. Selain itu, orangtua tidak perlu
melakukan persiapan khusus agar anaknya tidak mengompol pada malam hari. Dengan
alasan bahwa pertumbuhan kandung kemih secara natural dan kemampuannya
menyimpan urine ditambah dengan pengendalian si anak terhadap air kencingnya
ketika tidur, mempunyai pengaruh efektif dalam berbagai kondisi.
Hanya saja yang terkadang perlu
dilakukan untuk membantu anak agar tidak mengompol pada malam hari hendaknya
orangtua dapat mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaan mereka kepada si kecil
karena ia tidak mengompol sepanjang malam sehingga ungkapan-ungkapan seperti ini
akan membuatnya merasa bahagia, dan akhirnya akan membuahkan hasil yang
menggembirakan.
Sumber:
DR. Ibrahim Syukri. Aku, Anakku
dan Dokter. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar