Kamis, 07 Desember 2017

MENGAPA MERANGKAK ITU PENTING


MENGAPA MERANGKAK ITU PENTING

Mitos
Anak cepat jalan itu bagus

Fakta
Setiap tahapan perkembangan motorik bayi, seperti membalikkan badan, duduk, merangkak, dan berjalan itu penting untuk dilalui karena masing-masing tahapan motorik memiliki fungsi tersendiri.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bayi melewati semua tahapan perkembangan motorik sesuai dengan usianya. Salah satunya merangkak sebelum bayi bisa berjalan.

Mengapa merangkak itu penting ?
ü  Bayi yang merangkak cenderung lebih sensitif terhadap letak suatu benda, seberapa besar benda tersebut, apakah benda tersebut bisa dipindahkan atau tidak
ü  Merangkak membantu bayi belajar menilai jarak dan ketinggian
ü  Mereka juga belajar menilai apakah suatu situasi aman atau menakutkan dari reaksi sekitar ketika ia sedang melakukan eksplorasi dengan merangkak

“ Perkembangan gross motor skills-nya sangat cepat pada saat dia mulai merangkak. Harus distimulasi dengan mainan dan games yang seru”
Chaty sharon, ibu dari jacob dan carla

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika anak mulai merangkak
1.    Jika merangkak dilakukan di atas tempat tidur yang tinggi, harus diawasi supaya tidak terjatuh
2.    Jauhkan benda-benda yang dapat berbahaya dari area bayi merangkak, termasuk benda kecil yang dapat ditelan bayi dengan tidak sengaja
3.    Jika merangkak di lantai, maka pastikan lantai bersih dan tidak licin
4.    Pakaikanlah pakaian yang nyaman sehingga bayi dapat bergerak bebas

Mainan yang dapat dimainkan bayi 6 – 12 bulan
1.    Ci luk ba
2.    Jelly yang dipotong-potong dengan ukuran besar
3.    Bermain pasir yang dibuat sendiri dari tepung
4.    Rolling ball (mengoper bola)
5.    Fingerpainting yang dibuat dari tepung dan pewarna makanan
6.    Menyusun dan menghancurkan susunan balok
7.    Membacakan buku untuk bayi

Melalui permainan ci luk ba, bayi belajar untuk mengerti bahwa suatu objek akan tetap ada walaupun ia tidak bisa melihat, mendengar, atau menyentuhnya

Melalui seringnya interaksi dua arah antara orang tua-anak, orang tua belajar untuk lebih mengenal dan mengerti kebutuhan bayi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua agar bisa attune dengan bayi
1.    Ketika berinteraksi, fokus hanya menikmati interaksi tersebut
2.    Lakukan kontak mata dengan bayi
3.    Sesuaikan ekspresi wajah, bahasa tubuh sampai intonasi juga volume suara anda dengan bayi
4.    Sesuaikan kecepatan berbicara dan bergrak dengan kecepatan bayi
5.    Ketika berbicara, sesuaikan tinggi tubuh dengan bayi, bisa dengan menunduk, jongkok, atau memangku bayi hingga mata orang tua sejajar dengan bayi

Morring adalah salah satu cara orang tua untuk attune dengan bayi

Manfaat morring
Aktivitas morring mengaktifkan syaraf di otak yang disebut, mirror neurons. Mirror neurons ini berperan penting dalam proses:
1.    Pembelajaran bayi
2.    Pengenalan diri bayi
3.    Meningkatkan kemampuan sosial dan kemampuan empati bayi
4.    Bahkan, mirroring juga memengaruhi perkembangan bahasa bayi

Bercermin
Ketika bayi melihat cermin, hal yang paling ia suka adalah melihat wajah, walaupun pada usia ini bayi masih belum menyadari bahwa yang ia lihat di cermin adalah dirinya sendiri.
Melalui bercermin, bayi berlatih untuk mengenali ragam emosi wajah yang bermanfaat untuk perkembangan sosial dan emosionalnya.

Mitos
Bayi menjadi lebih tenang dan mau makan ketika diberikan gadget.
Bayi memang menyenangi hal-hal baru terutama yang bergerak dan berwarna sehingga wajar mereka akan lebih tenang ketika melihat ke layar gadget. Akan tetapi, untuk bayi atau anak 0-2 tahun tidak disarankan untuk sudah melihat ke layar gadget.
Menghabiskan waktu pada media elektronik membuat bayi kehilangan waktu untuk bermain dan memiliki interaksi dengan anggota keluarga lain, di mana kedua hal tersebut sangat dibutuhkan untuk perkembangannya.

Gadget
Tidak bisa menggantikan interaksi dan kehadiran orang tua

Tabel screentime
Usia
Batas waktu yang sesuai
0 – 2 tahun
Sama sekali tidak direkomendasikan
2 – 3 tahun
30 menit sehari dengan games yang edukatif
3 – 5 tahun
1 jam sehari dengan games yang dipilih oleh anak di bawah pengawasan orantua
> 5 tahun
Maksimal 2 jam sehari

Momen magis saat bersama anak adalah ketika menyadari apa yang kita ajarkan ternyata dia pahami dan dia merefleksikannya kembali kepada kita pada saat yang tidak kita duga-duga.
Mengamati anak bertumbuh dan mencerap segala sesuatu yang ia tangkap dari sekelilingnya selalu membuat saya kagum dan jatuh hati pada proses kehidupan

Hal-hal yang bisa dicapai oleh anak usia 18 – 24 bulan
1.    Mulai memiliki tujuan ketika menggunakan suatu benda
2.    Mulai bisa mengklasifikasikan benda
3.    Menggunakan 50 sampai 300 kosakata
4.    Mulai bisa mengikuti rutinitas sosial
5.    Banyak bertanya mengenai hal-hal yang dilihat
6.    Mulai menunjukkan kepedulian pada orang lain
7.    Sulit untuk menunggu giliran ketika bermain
8.    Melihat dan menirukan cara anak lain bermain, tetapi masih senang bermain sendiri
9.    Lebih stabil dalam berjalan dan berlari
10. Bisa berdiri dengan satu kaki (walaupun hanya sebentar)
11.  Mulai bisa naik tangga

Musik melatih anak untuk mengeluarkan suara dan bergerak dengan mengikuti ritme. Dengan begitu, anak belajar untuk mengendalikan tubuhnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Melalui musik, anak juga mempelajari bahasa. Dengan begitu, anak belajar untuk menggunakan dan mengontrol tubuhnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Pada rentan usia ini, anak mulai tertarik untuk belajar naik dan turun tangga. Ketika pertama kali naik tangga, anak tidak akan naik tangga dengan kaki bergantian. Ia cenderung akan menggunakan kaki tertentu (kanan atau kiri) untuk mulai menaiki setiap anak tangga.

Tahapan anak belajar menaiki tangga
1.    Anak menggunakan kaki kanan untuk menaiki anak tangga
2.    Kaki kiri menyusul untuk menaiki anak tangga yang sama
3.    Anak kembali menggunakan kaki kanan untuk naik anak tangga selanjutnya

Tips dan trik mengajarkan anak berbagi
1.    Saat melakukan kegiatan berbagi, orang tua perlu memberi tahu tentang kegiatan tersebut kepada anak, misalnya “sayang, ini ibu lagi berbagi pisang yang ibu makan ke ayah”
2.    Memberitahukan pada anak mengenai emosi positif yang muncul ketika berbagi, misalnya “Sayang senang ya tadi membagi makanannya ke kakak?”
3.    Buatlah suasana atau aktivitas yang memungkinkan anak untuk berbagi. Misalnya, menyediakan mainan dari balok yang bisa dimainkan bersama atau bak pasir
4.    Ajari anak untuk mengetahui barang miliknya. Orang tua bisa memulainya dengan meminta izin pada anak ketika ingin menggunakan barang milik anak dan berikan kesempatan pada anak untuk memilih boleh atau tidak.

Anak-anak mencontoh apa yang orang tua lakukan. Jadi, sehari-hari aku dan suami mencontohkan untuk berbagi dan bersikap sopan pada orang-orang terdekat seperti pada asisten rumah tangga di rumah.
Aku juga suka megajak mereka berpikir dan merasakan rasanya ada di posisi orang-orang yang mungkin nggak beruntung.

Hal-hal yang mempermudah anak untuk belajar merangkai kata
1.    Interaksi langsung (tatap muka), anak belajar memaknai kata dari ekspresi wajah orang dewasa
2.    Kalimat yang diucapkan orang tua harus sederhana, dalam bentuk kalimat yang terdiri dari 2-3 kata
3.    Konkret, kata baru langsung diasosiasikan dengan benda asli atau gambar atau merasakan langsung
4.    Kontekstual, ketika mempelajari kata kerja, orang dewasa langsung mempraktikan kalimat tersebut dan memberitahukan anak pada situasi nyatanya.
5.    Tematik akan lebih mempermudah anak dalam mengingat, misalnya nama-nama hewan, nama-nama bangun ruang (bisa lewat permainan).
6.    Berulang, kata yang sama diajarkan berulang

Ceritakan secara jelas apa pun yang orang tua lihat dan sedang lakukan pada anak untuk meningkatkan jumlah kosakata yang dimilikinya.
Setiap hari, anak berusia dua tahun akan menambah lima kosakata baru setiap harinya.  

Sumber:
Tiga Generasi. 2016. Anti panik mengasuh bayi 0 – 3 tahun. Penerbit: Wahyumedia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar